Dua Anggota Mahasiswa Fakultas Hukum Harvard Mengundurkan Diri Pasca Resolusi Divestasi Israel

Table of Contents

Dua Anggota Mahasiswa Fakultas Hukum Harvard Mengundurkan Diri Pasca Resolusi Divestasi Israel
https://www.thecrimson.com/

PELAJARNEWS.COM - Ketegangan memuncak di Sekolah Hukum Harvard (HLS) setelah dua anggota Badan Eksekutif Mahasiswa mengundurkan diri secara dramatis. Pengunduran diri ini menyusul keputusan kontroversial Badan Eksekutif Mahasiswa untuk menyerukan divestasi dari Israel. Inilah pandangan mendalam tentang berita yang sedang berkembang ini dan dampaknya terhadap komunitas HLS yang lebih luas.

Pengunduran Diri dan Dasar Pemikiran

Regina De Nigris dan Cameron Adkins, dua perwakilan mahasiswa hukum, mengumumkan pengunduran diri mereka dari Badan Eksekutif Mahasiswa HLS pada Jumat pagi. 

Dalam sepucuk surat, mereka menyatakan keberatan yang kuat terhadap resolusi yang menyerukan agar Harvard Management Company (HMC) – badan yang mengawasi dana abadi universitas – mendivestasikan semua aset yang mendukung "pendudukan ilegal Palestina yang sedang berlangsung dan genosida warga Palestina."

De Nigris dan Adkins mengklaim bahwa resolusi tersebut melanggar konstitusi Badan Eksekutif Mahasiswa. Mereka menuduh pelanggaran dalam pelaksanaan pemungutan suara anonim, serta pelanggaran prosedur dalam pengenalan dan pembahasan resolusi itu sendiri.

Isi Resolusi dan Dampaknya

Resolusi yang memicu perpecahan ini berhasil disahkan dengan suara mayoritas 12-4, dengan tiga anggota memilih abstain.  Resolusi ini menyerukan divestasi menyeluruh HMC dari "produsen senjata, perusahaan, program akademik, korporasi, dan semua institusi lain yang membantu pendudukan ilegal Palestina yang sedang berlangsung dan genosida warga Palestina."

Resolusi tersebut menggarisbawahi investasi besar-besaran Harvard di perusahaan-perusahaan yang terkait erat dengan militer Israel dan permukiman Israel di Palestina, dan menyebutkan keputusan divestasi HMC sebelumnya dari apartheid Afrika Selatan dan industri tembakau. 

Badan Eksekutif Mahasiswa juga menyoroti resolusi serupa yang disahkan oleh universitas terkemuka lainnya, termasuk Brown, Columbia, Stanford, dan Universitas California, Berkeley.

Baca juga10 Prodi Favorit di Polban pada SNBT 2023 dan Daya Tampung SNBT 2024

Juru bicara HMC tidak memberikan tanggapan segera atas permintaan komentar. Sedangkan juru bicara Universitas Harvard menegaskan bahwa "pimpinan Harvard menentang seruan untuk memboikot Israel dan institusi akademiknya." Pernyataan tersebut mengacu pada pernyataan resmi dari mantan Presiden Universitas Lawrence S. Bacow.

Reaksi Beragam dari Komunitas HLS

Keputusan Badan Eksekutif Mahasiswa telah memicu beragam reaksi di seluruh komunitas Sekolah Hukum Harvard. Kelompok-kelompok pro-Palestina, seperti Harvard Law School Justice for Palestine, merayakan langkah tersebut sebagai sebuah kemenangan. 

Namun, Asosiasi Mahasiswa Hukum Yahudi HLS mengeluarkan kecaman keras terhadap resolusi tersebut, menudingnya sebagai upaya divisif.

Gelombang Dukungan Divestasi

Resolusi HLS ini muncul di tengah lonjakan sentimen pro-Palestina di kampus-kampus di seluruh Amerika Serikat. Kelompok-kelompok mahasiswa telah menggalang dukungan untuk divestasi, menggelar demonstrasi dan rapat umum. 

Resolusi ini mewakili langkah terbaru dalam kampanye yang semakin memanas yang berpusat pada kebijakan investasi universitas.

Kritik dan Pertanyaan Prosedur

Keputusan untuk mengadakan pemungutan suara anonim serta prosedur yang ditempuh dalam pembahasan resolusi tersebut menuai kecaman keras. 

Para pengkritik, termasuk De Nigris dan Adkins, berpendapat bahwa hal ini menodai proses tersebut dan merongrong partisipasi transparan dalam pengambilan keputusan Badan Eksekutif Mahasiswa.

Masa Depan Badan Eksekutif Mahasiswa dan Implikasi Lebih Luas

Keputusan Badan Eksekutif Mahasiswa Harvard terkait Israel tentunya akan menuai dampak yang bergema di kampus HLS dan seterusnya. 

Peristiwa ini menyoroti perpecahan ideologis yang semakin dalam di dalam komunitas mahasiswa. Meski masa depan Badan Eksekutif Mahasiswa tidaklah pasti, jelas bahwa isu ini akan terus menjadi titik pertikaian yang sengit.

Baca jugaUI Terima 2.105 Calon Mahasiswa Baru di Jalur SNBP 2024, Pendidikan Dokter dan Ilmu Hukum Jadi Jurusan Paling Diminati

Kesimpulan

Pengesahan resolusi divestasi dan pengunduran diri dua anggotanya telah mengguncang komunitas Sekolah Hukum Harvard. Keputusan tersebut telah menarik perhatian nasional, memicu perdebatan sengit tentang peran universitas dalam urusan internasional, batas-batas kebebasan berbicara, dan persimpangan yang kompleks antara politik kampus dan kebijakan luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pelajarnews.com

Sumber referensi:

https://www.thecrimson.com/article/2024/3/30/hls-student-reps-resign-israel-divestment/

Pelajar News
Pelajar News Pelajar News hadir untuk menjadi jembatan informasi pendidikan bagi para pelajar Indonesia.

Post a Comment