7 Kesalahan Umum dalam Penulisan Kata Pengantar dan Cara Menghindarinya
Pelajarnews.com - Kata pengantar memang terlihat sederhana, tapi faktanya banyak penulis termasuk mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi atau laporan sering kali membuat kesalahan saat menulisnya.
Padahal, kata pengantar adalah bagian penting yang bisa memberikan kesan pertama yang baik tentang karya tulis kamu.
Agar nggak salah langkah, yuk, simak 7 kesalahan umum dalam penulisan kata pengantar dan tips menghindarinya!
1. Terlalu Panjang dan Bertele-tele
Bukan Menulis Cerpen, Ini Kata Pengantar!
Salah satu kesalahan terbesar adalah membuat kata pengantar yang terlalu panjang dan penuh detail.
Ingat, tujuan utama kata pengantar adalah memperkenalkan pembaca pada topik yang dibahas, memberikan sedikit latar belakang, dan menyampaikan rasa terima kasih atau penghargaan pada pihak yang terlibat. Jangan sampai kata pengantarmu malah jadi panjang seperti esai!
Cara menghindarinya:
- Fokus hanya pada poin-poin penting yang relevan.
- Tulis dalam satu halaman saja (jika bisa) atau maksimal dua halaman.
- Gunakan bahasa yang padat dan jelas tanpa berlebihan.
2. Menggunakan Bahasa yang Terlalu Formal atau Kaku
Pembaca Bukan Robot, Santai Aja!
Banyak orang mengira bahwa kata pengantar harus sangat formal. Akibatnya, mereka memilih kata-kata yang kaku dan bertele-tele.
Padahal, bahasa kata pengantar sebaiknya mengalir alami dan tidak terlalu formal. Kaku hanya akan membuat kata pengantar terasa membosankan.
Cara menghindarinya:
- Pilih kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak berlebihan.
- Jangan terlalu banyak menggunakan kalimat bersifat teknis atau formal.
- Ingat, kata pengantar adalah bagian personal, kamu bisa sedikit lebih “santai” dibandingkan bagian isi atau analisis.
3. Terlalu Banyak Menggunakan Kalimat Klise
Hindari Kata-kata yang Sudah Umum Dipakai
Contoh kalimat klise yang sering muncul seperti “Tiada gading yang tak retak” atau “Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih…”keduanya sering kali muncul di hampir setiap kata pengantar, dan akhirnya terdengar kurang orisinal. Pembaca mungkin tidak merasa ini unik atau berbeda dari yang lain.
Cara menghindarinya:
- Buat kalimat terima kasih yang lebih spesifik dan relevan.
- Gunakan gaya bahasa yang unik dan personal, tapi tetap profesional.
- Jangan takut untuk mengekspresikan apresiasi dengan kalimat yang lebih sederhana tapi tulus.
4. Tidak Menyebutkan Pihak yang Relevan
Siapa Saja yang Harus Disebut?
Kesalahan lainnya adalah lupa menyebutkan orang atau pihak yang relevan dan berperan besar dalam proses penulisan. Misalnya, tidak mencantumkan nama dosen pembimbing atau institusi yang mendukung penelitian.
Cara menghindarinya:
- Buat daftar pihak-pihak yang perlu kamu sebutkan.
- Cek kembali apakah semua pihak yang terlibat sudah disertakan.
- Sertakan penghargaan singkat tanpa perlu penjelasan terlalu panjang.
5. Menggunakan Kalimat yang Tidak Mengalir atau Tidak Logis
Buat Kata Pengantar yang Mudah Dipahami
Kalimat yang tidak logis atau meloncat-loncat sering kali mengganggu pembaca. Ini bisa terjadi jika kamu mencoba menyampaikan terlalu banyak ide dalam satu kalimat, atau memulai dengan satu topik lalu tiba-tiba berpindah ke topik lain.
Cara menghindarinya:
- Susun alur kata pengantar dengan runtut: mulai dari latar belakang, tujuan, dan terakhir ucapan terima kasih.
- Bacakan kata pengantar setelah menulis untuk memastikan alur ide mengalir dengan baik.
- Hindari penggunaan kalimat panjang dan bertele-tele.
6. Mengulang Informasi yang Akan Dibahas dalam Isi
Kata Pengantar Bukan Ringkasan Isi
Ada kalanya penulis memasukkan informasi mengenai isi karya tulis di kata pengantar, yang sebenarnya tidak diperlukan.
Tujuan kata pengantar adalah menyambut pembaca dan memberikan sedikit gambaran, bukan merangkum seluruh isi karya.
Cara menghindarinya:
- Batasi kata pengantar pada tujuan dan ucapan terima kasih saja.
- Jangan masukkan informasi teknis atau detail penelitian.
- Pastikan kata pengantar tidak tumpang tindih dengan bagian lain, seperti abstrak atau pendahuluan.
7. Tidak Melakukan Proofreading atau Revisi
Typo di Kata Pengantar? Malu Dong!
Jangan anggap remeh proofreading! Seringkali, kesalahan kecil seperti typo atau kalimat yang tidak jelas justru bisa membuat kata pengantar terlihat kurang profesional.
Proofreading penting untuk memastikan kata pengantar bebas dari kesalahan ketik atau penulisan.
Cara menghindarinya:
- Luangkan waktu khusus untuk membaca ulang kata pengantar setelah selesai menulis.
- Minta teman atau orang lain untuk membaca dan memberikan feedback.
- Cek tata bahasa dan ejaan agar kata pengantarmu terlihat lebih rapi.
Kesimpulan
Kata pengantar yang baik bisa membuat karya tulis kamu terlihat lebih profesional dan memberi kesan yang baik bagi pembaca. Ingat, kesalahan-kesalahan di atas bisa kamu hindari jika kamu menulis dengan lebih teliti dan memperhatikan detail.
Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa menulis kata pengantar yang singkat, padat, dan tepat sasaran.
Gimana menurut kamu? Ada tips lain yang sering kamu pakai saat menulis kata pengantar? Yuk, bagikan di kolom komentar!
Post a Comment for "7 Kesalahan Umum dalam Penulisan Kata Pengantar dan Cara Menghindarinya"