Kunjungan Siswa Jerman ke TPA Cumateh: Langkah Edukatif dalam Pengelolaan Sampah Plastik

Kunjungan Siswa Jerman ke TPA Cumateh: Langkah Edukatif dalam Pengelolaan Sampah Plastik

Pelajarnews.com - Sebagai bagian dari program pertukaran pelajar internasional, sejumlah siswa dari SMA Hans Carossa Gymnasium Berlin, Jerman, melakukan kunjungan edukatif ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah Cumateh di Kabupaten Agam pada hari Selasa (5/11).

Kunjungan ini diinisiasi oleh SMA Negeri 1 Bukittinggi, sebagai tindak lanjut dari surat undangan yang dikirimkan pada tanggal 14 Oktober 2024. 

Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari proses pengolahan sampah plastik yang dilakukan di TPA Cumateh, khususnya yang berhubungan dengan program pengelolaan sampah berbasis insentif yang telah dicanangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Agam.

Sebanyak empat siswa beserta dua guru pendamping dari SMA Hans Carossa Gymnasium, ditemani empat siswa dan dua guru dari SMA Negeri 1 Bukittinggi, turut serta dalam kunjungan ini. 

Mereka berkesempatan untuk melihat secara langsung proses pengolahan sampah plastik mulai dari pemilahan hingga pirolisis, yaitu proses pengubahan sampah plastik menjadi bahan bakar cair

Kunjungan ini tidak hanya sekadar memberikan informasi mengenai aspek teknis dari pengolahan sampah, namun juga menjadi media untuk bertukar wawasan budaya dan pengalaman antar siswa dari kedua negara.

Program BS-BS: Insentif untuk Pengurangan Sampah Plastik

Dalam kunjungan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, Afniwirman, menjelaskan kepada para siswa mengenai program inovatif yang telah mereka jalankan, yaitu Buang Sampah-Beli Sampah (BS-BS)

Program ini memberikan insentif berupa uang kepada masyarakat yang mengumpulkan sampah plastik yang terpilah. 

Plastik yang berhasil dikumpulkan dihargai Rp 1.000 per kilogram, namun program ini hanya berlaku untuk warga yang memiliki KTP Agam saja.

"Program ini adalah salah satu langkah kami untuk mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam pengurangan sampah plastik

Dengan memberikan insentif finansial, kami berharap masyarakat semakin terdorong untuk memilah sampah mereka," ujar Afniwirman. 

Program BS-BS telah menjadi salah satu solusi konkret yang dilakukan Kabupaten Agam untuk menekan volume sampah plastik yang dihasilkan oleh masyarakat.

Selain memberikan insentif, program ini juga membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat. 

Dengan cara ini, DLH Agam berusaha memastikan bahwa sampah plastik tidak lagi menjadi masalah besar, tetapi dapat dimanfaatkan untuk menciptakan produk yang memiliki nilai ekonomis.

Proses Pengolahan Sampah Plastik di TPA Cumateh

Kunjungan edukatif ini juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memahami tahapan pengolahan sampah plastik yang diterapkan di TPA Cumateh. 

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Rio Eka Putra, memaparkan tahapan demi tahapan dalam proses pengolahan sampah plastik.

Tahap pertama adalah pemilahan plastik berdasarkan jenisnya. Plastik jenis HDPE (High-Density Polyethylene) dipisahkan dari LDPE (Low-Density Polyethylene) untuk memastikan proses pengolahan berjalan dengan efisien. 

Setelah dipilah, plastik-plastik tersebut dicacah menjadi ukuran yang lebih kecil, kemudian dicuci hingga bersih dan dijemur sampai benar-benar kering.

Tahapan selanjutnya adalah proses pirolisis, yaitu proses yang mengubah plastik kering menjadi bahan bakar cair. 

Yusnadi, Kepala UPT Pengolahan Sampah di TPA Cumateh, menjelaskan bahwa proses pirolisis dilakukan dengan memanaskan plastik dalam kondisi tanpa oksigen. "Dengan menggunakan metode ini, kami bisa menghasilkan sekitar 100 liter bahan bakar dari setiap 100 kilogram plastik kering yang diproses," jelasnya. 

Bahan bakar yang dihasilkan dari proses ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya sebagai bahan bakar cadangan untuk kegiatan operasional di TPA.

Sambutan Hangat dan Penghargaan dari Siswa Jerman

Selain mendapatkan informasi teknis mengenai pengelolaan sampah, para siswa dan guru dari SMA Hans Carossa Gymnasium Berlin juga mendapat pengalaman berharga dalam memahami berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di Indonesia. 

Salah satu guru pendamping dari Jerman mengungkapkan apresiasinya terhadap Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam.

"Kami sangat terkesan dengan sambutan hangat DLH Agam, serta penjelasan yang diberikan dalam Bahasa Inggris oleh Randi Permana Putra, Analis Lingkungan Hidup yang bertindak sebagai penerjemah selama kunjungan. 

Penjelasan yang jelas dan terperinci sangat membantu siswa kami dalam memahami proses pengolahan sampah plastik di sini," ujar salah satu guru pendamping dari Hans Carossa Gymnasium.

Randi Permana Putra menjelaskan berbagai tahapan dalam pengolahan sampah plastik dengan fasih dalam Bahasa Inggris, dan ini menjadi poin plus bagi para siswa Jerman yang sangat antusias. 

Hal ini juga menunjukkan komitmen DLH Agam dalam memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi pengunjung asing yang ingin belajar dari proses yang mereka jalankan.

Mengembangkan Kepedulian Lingkungan di Kalangan Pelajar

Kunjungan edukatif ini diharapkan mampu memperluas wawasan siswa mengenai pengolahan sampah plastik dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. 

Para siswa dari SMA Hans Carossa Gymnasium Berlin tidak hanya belajar tentang aspek teknis dari pengolahan sampah, tetapi juga memahami tantangan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat di Kabupaten Agam.

Bagi para siswa SMA Negeri 1 Bukittinggi sendiri, kunjungan ini menjadi pengalaman yang berharga karena mereka dapat berinteraksi dan bertukar pengalaman dengan rekan-rekan mereka dari Jerman. 

Kolaborasi internasional semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk lebih berkontribusi dalam menjaga lingkungan, baik di tingkat lokal maupun global.

Salah satu siswa SMA Negeri 1 Bukittinggi, Putri Aulia, mengungkapkan bahwa kunjungan ini memberikan banyak pelajaran bagi dirinya. "Saya jadi semakin sadar betapa pentingnya mengelola sampah dengan baik. 

Melihat sendiri bagaimana plastik yang awalnya hanya sampah bisa menjadi bahan bakar membuat saya termotivasi untuk berbuat lebih banyak untuk lingkungan," ungkapnya.

TPA Cumateh: Contoh Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan

TPA Cumateh di Kabupaten Agam telah berhasil menjadi contoh nyata bagaimana sebuah tempat pengolahan akhir sampah dapat berfungsi secara berkelanjutan

Dengan mengadopsi metode pirolisis, sampah plastik yang selama ini menjadi masalah besar bagi lingkungan dapat diubah menjadi bahan bakar yang berguna. 

Tidak hanya itu, pendekatan insentif finansial melalui program BS-BS juga telah berhasil menarik partisipasi masyarakat dalam mengurangi volume sampah plastik yang dibuang sembarangan.

Kepala DLH Agam, Afniwirman, menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan. 

"Kami tidak hanya ingin mengolah sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Kami percaya bahwa dengan partisipasi semua pihak, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," ujar Afniwirman.

Kesimpulan

Kunjungan siswa dari SMA Hans Carossa Gymnasium Berlin ke TPA Sampah Cumateh di Kabupaten Agam merupakan salah satu contoh kerjasama internasional yang berdampak positif dalam bidang edukasi dan pengelolaan lingkungan. 

Melalui kunjungan ini, para siswa memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai proses pengolahan sampah plastik, serta program insentif yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah. 

Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan, baik di Indonesia maupun di negara lain. 

Kolaborasi lintas negara ini membuktikan bahwa kepedulian lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh semua pihak, tanpa memandang batas negara.

Sumber referensi: padek.jawapos.com

Pelajar News
Pelajar News Berita Pelajar Terkini dan Media Informasi Seputar Pendidikan dan Teknologi

Post a Comment for "Kunjungan Siswa Jerman ke TPA Cumateh: Langkah Edukatif dalam Pengelolaan Sampah Plastik"