Jenis - jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebab, Getaran, Kedalaman, dan Lainnya
Jenis - jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebab, Getaran, Kedalaman, dan Lainnya (foto:freepik.com) |
PELAJARNEWS.COM - Gempa bumi adalah peristiwa alam yang dahsyat, seringkali menimbulkan kengerian dan kerugian yang besar. Namun, tahukah Anda bahwa gempa bumi dapat dikategorikan ke dalam berbagai jenis berdasarkan penyebab, kedalaman, dan getaran yang dihasilkan? Memahami klasifikasi gempa bumi ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan persiapan kita dalam menghadapi bencana alam ini.
Jenis Gempa Bumi berdasarkan Penyebab
Gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik yang membentuk lapisan terluar Bumi. Gesekan dan tumbukan lempeng tektonik ini melepaskan energi dalam jumlah besar, yang kemudian dipancarkan sebagai gelombang seismik. Akan tetapi, gempa bumi tidak hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik.
Berikut beberapa jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya:
Gempa Bumi Tektonik
Gempa Bumi Vulkanik
Gempa Bumi runtuhan (collapse)
Gempa Bumi akibat aktivitas manusia (induced)
Aktivitas manusia tertentu, seperti uji coba nuklir atau kegiatan fracking (pemecahan batuan untuk pengambilan minyak atau gas bumi), dapat memicu gempa bumi berskala kecil.
Jenis Gempa Bumi berdasarkan Kedalaman
Selain penyebabnya, gempa bumi juga dapat dikategorikan berdasarkan kedalaman pusat gempa atau hiposentrum. Kedalaman hiposentrum memengaruhi intensitas getaran yang dirasakan di permukaan Bumi.
Gempa Bumi dangkal (shallow earthquake)
Gempa bumi dangkal memiliki hiposentrum kurang dari 70 km di bawah permukaan Bumi. Gempa bumi dangkal umumnya menghasilkan getaran yang kuat dan merusak, meskipun jangkauannya mungkin tidak terlalu luas.
Gempa Bumi menengah (intermediate earthquake)
Gempa bumi menengah memiliki hiposentrum antara 70 km hingga 300 km di bawah permukaan Bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya menghasilkan getaran dengan intensitas sedang.
Gempa Bumi dalam (deep earthquake)
Gempa bumi dalam memiliki hiposentrum lebih dari 300 km di bawah permukaan Bumi. Gempa bumi jenis ini biasanya tidak terlalu dirasakan di permukaan, namun dapat memiliki jangkauan yang luas.
Jenis Gempa Bumi berdasarkan Getaran
Gempa bumi melepaskan energi dalam bentuk gelombang seismik yang merambat ke segala arah dari hiposentrum. Gelombang seismik ini terdiri dari beberapa jenis, yang memiliki karakteristik getaran yang berbeda.
Gelombang Primer (Primary Wave atau P-Wave)
Gelombang primer merupakan gelombang seismik yang bergerak paling cepat, dapat merambat melalui semua jenis material (padatan, cairan, dan gas). Gelombang primer menyebabkan getaran ke arah maju mundur searah dengan arah rambatan gelombang.
Gelombang Sekunder (Secondary Wave atau S-Wave):
Gelombang sekunder bergerak lebih lambat dari gelombang primer, dan hanya dapat merambat melalui material padat. Gelombang sekunder menyebabkan getaran ke atas dan ke bawah atau dari sisi ke sisi, yang umumnya lebih merusak dibandingkan gelombang primer.
Gelombang Love (Love Wave)
Gelombang Love termasuk gelombang permukaan yang merambat di sepanjang permukaan Bumi, mirip dengan gelombang di permukaan laut. Gelombang Love menyebabkan getaran dari sisi ke sisi, yang dapat mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan.
Gelombang Rayleigh (Rayleigh Wave): Gelombang Rayleigh merupakan gelombang permukaan lain yang merambat di sepanjang permukaan Bumi. Gelombang Rayleigh menyebabkan gerakan partikel tanah seperti gerakan menggelombang (rolling), yang dapat berdampak merusak pada struktur bawah tanah.
Dampak Gempa Bumi
Gempa bumi dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan, mulai dari kerusakan infrastruktur, korban jiwa, hingga kerugian ekonomi. Dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi tergantung pada beberapa faktor, seperti:
Intensitas gempa bumi:
Intensitas gempa bumi menunjukkan kekuatan guncangan yang dirasakan di suatu tempat. Semakin tinggi intensitas
Kedalaman gempa bumi:
Gempa bumi dangkal umumnya menghasilkan kerusakan yang lebih besar dibandingkan gempa bumi dalam dengan magnitudo yang sama.
Jenis tanah dan kondisi geologi:
Jenis tanah dan kondisi geologi di suatu tempat dapat memperkuat atau melemahkan efek getaran gempa bumi.
Kualitas infrastruktur:
Bangunan dan infrastruktur yang dirancang dengan baik dan tahan gempa akan lebih mampu menahan getaran gempa bumi dibandingkan bangunan yang tidak.
Berikut beberapa dampak utama gempa bumi:
Kerusakan infrastruktur:
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, jalan raya, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Kerusakan infrastruktur ini dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan kehidupan masyarakat.
Korban jiwa dan luka-luka:
Getaran gempa bumi yang kuat dapat menyebabkan runtuhnya bangunan dan mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Tsunami:
Gempa bumi yang terjadi di laut dapat memicu tsunami, gelombang besar yang dapat menerjang daratan dan menyebabkan kerusakan parah.
Kebakaran:
Gempa bumi dapat memicu kebakaran akibat kerusakan jaringan listrik atau gas.
Tanah longsor:
Gempa bumi di daerah perbukitan dapat memicu tanah longsor yang dapat menimbun pemukiman dan infrastruktur.
Gangguan ekonomi:
Gempa bumi dapat mengganggu aktivitas ekonomi, seperti perdagangan, industri, dan pariwisata. Kerusakan infrastruktur dan korban jiwa dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar.
Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa Bumi
Memahami jenis dan dampak gempa bumi merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan kita menghadapi bencana alam ini. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan:
Mempelajari informasi tentang gempa bumi
Memahami jenis-jenis gempa bumi, penyebabnya, dan dampaknya dapat membantu kita memahami risiko dan cara mengatasinya.
Membuat rencana evakuasi
Membuat rencana evakuasi dan mempraktikkannya secara rutin dapat membantu keluarga dan komunitas untuk bertindak dengan cepat dan aman saat terjadi gempa bumi.
Membangun struktur tahan gempa
Membangun struktur dan infrastruktur yang tahan gempa dapat meminimalkan kerusakan dan korban jiwa.
Melakukan simulasi gempa bumi
Simulasi gempa bumi dapat membantu masyarakat untuk mempraktikkan rencana evakuasi dan meningkatkan kesiapsiagaan mereka.
Memiliki peralatan tanggap darurat
Memiliki peralatan tanggap darurat seperti P3K, makanan, air, dan senter dapat membantu kita bertahan hidup saat terjadi gempa bumi.
Kesimpulan
Gempa bumi merupakan bencana alam yang tidak dapat dihindari. Namun, dengan memahami jenis dan dampak gempa bumi, kita dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan meminimalkan risiko kerusakan dan korban jiwa.
Baca juga:
- Rangkuman Materi Biologi SMA Terbaru
- Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 7
- Rangkuman Materi TIK Kelas 8 Semester 2
- Contoh Gaya Belajar Auditori, Kelebihan, dan Kekurangannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pelajarnews.com
Post a Comment