Pelajarnews.com – Menulis cerita pendek memang seru, tapi bisa juga bikin pusing kalau kita nggak tahu mulai dari mana. Kalau kamu ingin menulis cerita pendek yang bukan hanya asyik dibaca, tetapi juga punya struktur yang baik dan bisa menarik perhatian pembaca, kamu berada di tempat yang tepat!
Dalam artikel ini, Pelajarnews akan membahas cara menulis cerita pendek secara detail dari konsep awal hingga langkah-langkah konkret yang bisa kamu ikuti. Jadi, siap? Yuk, simak langkah-langkah praktisnya!
Apa Itu Cerita Pendek?
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita bahas dulu apa itu cerita pendek. Cerita pendek adalah sebuah karya sastra yang mengisahkan sebuah peristiwa atau kejadian dalam ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang terbatas.
Baca juga: Contoh Karya Ilmiah Lengkap dengan Daftar Pustaka dan Strukturnya
Dalam cerita pendek, kamu hanya fokus pada satu tema utama dan biasanya memiliki satu peristiwa puncak yang menjadi inti dari cerita tersebut. Umumnya, cerita pendek memiliki panjang antara 1.000 hingga 10.000 kata, namun ada juga yang lebih pendek dari itu.
Langkah-langkah Cara Menulis Cerita Pendek yang Baik dan Benar
Menulis cerita pendek itu membutuhkan teknik tertentu. Tidak hanya sekadar menulis, tetapi juga ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar ceritamu bisa mengalir dengan baik dan bisa dinikmati oleh pembaca. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan Tema dan Ide Cerita
Langkah pertama dalam menulis cerita pendek adalah menentukan tema atau ide cerita. Tema ini adalah dasar dari cerita yang akan kamu buat. Coba pikirkan hal-hal yang kamu minati atau sesuatu yang ingin kamu ungkapkan melalui tulisanmu. Misalnya, kamu ingin membuat cerita tentang persahabatan, petualangan, kekecewaan, atau bahkan sesuatu yang lebih serius seperti ketidakadilan sosial.
Cobalah untuk memilih tema yang tidak terlalu kompleks karena cerita pendek memiliki batasan waktu dan ruang yang terbatas. Fokuslah pada satu tema utama yang dapat kamu kembangkan dengan baik dalam jumlah kata yang terbatas.
2. Buat Karakter yang Kuat dan Relatable
Karakter adalah jiwa dari cerita. Tanpa karakter yang kuat, cerita pendekmu akan terasa datar. Kamu harus menciptakan karakter yang memiliki tujuan atau konflik yang ingin diselesaikan dalam cerita. Pastikan karaktermu terasa nyata dan punya kepribadian yang menarik. Karakter yang kuat tidak harus selalu protagonis yang sempurna, bahkan karakter yang flawed (punya kekurangan) bisa sangat menarik.
Misalnya, kamu bisa menciptakan karakter yang punya masalah pribadi, atau seseorang yang berusaha mencapai impian meski ada banyak hambatan. Karakter semacam ini membuat pembaca bisa merasa terhubung.
3. Tentukan Latar Waktu dan Tempat
Latar waktu dan tempat adalah aspek penting dalam cerita pendek karena dapat memperkuat suasana atau mood dari cerita. Latar bisa membantu pembaca merasa “masuk” ke dalam cerita. Misalnya, jika cerita kamu berlatar belakang di sebuah kota besar, kamu bisa menggambarkan keramaian, kebisingan, atau bahkan kesepian yang dirasakan oleh karakter utama.
Baca juga: Cara Menulis Karya Ilmiah yang Baik dan Benar: Panduan Lengkap untuk Pemula
Namun, karena terbatasnya jumlah kata, kamu tidak perlu menjelaskan latar secara panjang lebar. Cukup sebutkan detail-detail yang penting dan relevan untuk cerita tersebut.
4. Tentukan Konflik dan Penyelesaian
Setiap cerita pendek membutuhkan konflik yang memotivasi karakter untuk bertindak. Konflik ini bisa berupa masalah internal (dalam diri karakter) atau eksternal (di luar karakter).
Setelah konflik tercipta, kamu harus berpikir tentang bagaimana konflik tersebut akan diselesaikan. Penyelesaian ini adalah bagian yang memberi “poin” dari cerita kamu.
Sebagai contoh, dalam cerita tentang seorang pelajar yang ingin memenangkan lomba menulis, konfliknya bisa berupa rasa takut gagal. Penyelesaian bisa datang ketika pelajar tersebut belajar menerima kegagalannya dan mencoba lagi.
5. Buat Alur yang Menarik
Alur adalah urutan kejadian dalam cerita. Meskipun cerita pendek memiliki ruang yang terbatas, alur tetap perlu terstruktur dengan baik. Kamu bisa menggunakan struktur awal-konflik-puncak-konflik-penyelesaian untuk memastikan cerita berjalan dengan lancar.
Pastikan ada ketegangan yang berkembang di sepanjang cerita, sehingga pembaca tertarik untuk terus membaca sampai akhir.
Cara Menulis Cerita Pendek dalam Berbagai Genre
Selain genre cerita pendek umum, kamu juga bisa menulis cerita pendek dalam genre spesifik seperti cerita fantasi atau cerita pendek dalam bahasa Inggris. Berikut adalah beberapa tips untuk masing-masing genre:
1. Cara Menulis Cerita Fantasi Pendek
Menulis cerita fantasi memungkinkan kamu untuk membangun dunia yang unik dan imajinatif. Namun, agar cerita fantasi tidak terkesan berlebihan, kamu perlu:
- Tentukan aturan dunia fantasi: Walaupun dunia fantasi penuh dengan elemen magis, tetap tentukan aturan yang jelas. Misalnya, jika ada sihir, apa batasan-batasannya?
- Fokus pada karakter yang bisa beradaptasi dengan dunia fantasi: Mungkin karakter utama adalah seorang pahlawan yang harus menghadapi makhluk-makhluk ajaib, atau seorang anak yang menemukan dunia lain di dalam lemari.
- Berikan konflik yang relevan: Misalnya, karakter utama harus mengalahkan penyihir jahat atau menyelamatkan kerajaan dari kehancuran.
2. Cara Menulis Cerita Pendek Basa-basi
Sering kali, cerita pendek yang terasa basa-basi bisa muncul ketika penulis tidak menggali konflik atau emosi yang lebih dalam. Untuk menghindari cerita pendek yang terkesan klise, kamu bisa:
- Hindari terlalu banyak dialog yang tidak mendalam: Dialog yang tidak relevan dengan plot bisa membuat cerita terasa datar. Cobalah untuk setiap percakapan memiliki tujuan tertentu dalam mengembangkan karakter atau plot.
- Fokus pada emosi: Buatlah karakter memiliki konflik batin atau perasaan yang lebih kompleks. Misalnya, seorang tokoh yang terjebak dalam situasi yang sama sekali tidak dia inginkan.
3. Cara Menulis Cerita Pendek dalam Bahasa Inggris
Menulis cerita pendek dalam bahasa Inggris tidak jauh berbeda dengan menulis dalam bahasa Indonesia. Namun, kamu perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- Gunakan kosakata yang tepat: Jangan ragu untuk menggunakan kosa kata yang bervariasi, tetapi pastikan itu sesuai dengan tingkat pembaca yang kamu tuju.
- Jaga alur cerita tetap jelas: Pembaca bahasa Inggris yang tidak familiar dengan budaya Indonesia mungkin akan kesulitan memahami alur cerita yang terlalu rumit atau penuh referensi budaya lokal. Sebaiknya buatlah cerita yang universal, meskipun tetap mempertahankan elemen budaya lokal.
Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Menulis Cerita Pendek
Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh penulis pemula adalah:
- Terlalu banyak informasi di awal cerita: Jangan langsung menjelaskan semua latar belakang karakter atau setting di awal. Sebaiknya, informasi ini diberikan secara bertahap.
- Tidak fokus pada satu tema: Cerita pendek harus fokus. Jangan terlalu banyak plot atau sub-plot yang membingungkan pembaca.
- Klimaks yang tidak memadai: Cerita pendek membutuhkan klimaks yang memuaskan. Jangan buat ending yang terlalu terburu-buru atau tidak jelas.
Kesimpulan
Menulis cerita pendek itu sebenarnya sangat menyenangkan, asalkan kamu tahu cara melakukannya dengan benar.
Mulailah dengan menentukan tema yang ingin kamu angkat, buatlah karakter yang menarik, dan bangun alur cerita yang memikat. Jangan lupa untuk menghindari cerita yang terasa basa-basi atau klise dengan memberikan kedalaman pada konflik dan emosi karakter.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu akan lebih siap untuk menulis cerita pendek yang tidak hanya menarik, tetapi juga menggugah pembaca. Terus berlatih, dan jangan takut untuk bereksperimen dengan berbagai genre!